84 Gambar 44. Karya William Morris. 1900, Ekspressionisme, lanjutan dari art dan craft movement yang mengutamakan ekspresi emosinal dari seniman dalam setiap karya seni. Istilah “Ekspresionisme” diperkirakan diciptakan pada tahun 1910 oleh sejarawan seni Ceko, Antonin Matejcek. Karakteristiknya adalah mengesampingkan natural bentuk objek yang dilukis, sapuan kuas yang berani cenderung kearah ekspresif, fokus pada penyampaian emosi seniman, menggunakan makna warna sebagai representatif makna bukan hanya estetika. Beberapa seniman menganut style ini adalah Edvard Munch yang terkenal melalui karya lukisan The Scream, seringkali mengangkat tema kematian, pembebasan stigma seksual, dan aspirasi religius yang diungkapkan melalui bentuk abstrak, objek misterius dan makna warna.
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==