Amalia - Material Bangunan

95 • Dilakukan pemanasan pendahuluan pada alat Pemanas pendahuluan berbentuk “cyclone preheater” atau yang lebih modern “suspension preheater”. • Dilakukan kalsinasi pada alat kalsinator untuk menguraikan kapur menjadi kapur oksida pada suhu 900°C. • Dibakar pada tungku putar yang jauh lebih pendek dari tungku pada proses basah sampai terjadi leburan bahan menjadi terak/klinker semen. 4) Setelah dibakar maka terbentuklah klinker yang masih panas kemudian dari tungku dipindahkan ke tempat penyimpanan. 5) Di tempat ini klinker dibiarkan mendingin sampai mencapai suhu < 90°C. 6) Setelah itu ditimbun sampai mencapai suhu ruang. 7) Ditambahkan gips asli berbentuk kalsium sulfat hidrat (CaSO42H2O) sebanyak ± 2 – 4 % kemudian digiling bersama-sama klinker dalam ballmill. 8) Diayak dengan ayakan 75 mikron atau lebih halus lagi untuk semen mengeras cepat. 9) Ditempatkan dalam silo-silo penyimpanan. 10) Dikemas dalam kantong 50 kg. 11) Didistribusikan Tungku Putar berbentuk silinder terbuat dari baja tebal pada bagian luarnya, sedangkan pada bagian dalam dilapisi batu tahan api. Tungku dipasang miring 2-5°sehingga massa dalam tungku dapat mengalir. Tungku ini ditempatkan pada landasan roll

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==