189 b. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacammacam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa, hemisellulosa (unsur karbohidrat) dan lignin (non karbohidrat). c. Semua kayu memiliki sifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial dan radial). d. Kayu merupakan suatu bahan yang bersifat higroskopik, yaitu dapat kehilangan atau bertambah kelembabannya akibat perubahan kelembaban dan suhu udara di sekitarnya. e. Kayu dapat diserang mahluk hidup perusak kayu dan dapat terbakar. Adapun sifat-sifat Fisik Kayu, yaitu : a. Berat Jenis Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda, antara 0,2 (kayu balsa) sampai 1,28 (kayu nani). Berat jenis merupkan petunjuk untuk menentukan sifat-sifat kayu. Makin berat kayu itu, kekuatan kayu makin besar. Makin ringan kayu itu, kekuatannya juga makin kecil. Berat jenis tergantung oleh tebal dinding sel, kecilnya rongga sel yang membentuk pori-pori. b. Keawetan alami kayu. Keawetan alami kayu berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Keawetan kayu disebabkan oleh adanya suatu zat di dalam kayu (zat ekstraktif) yang merupakan sebagian unsur racun bagi perusak kayu. c. Warna kayu. Warna suatu jenis kayu dipengaruhi oleh : tempat di dalam batang, umur pohon dan kelembaban udara.
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==