Amalia - Material Bangunan

22 b. Agregat Buatan Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan khusus (tertentu) karena kekurangan agregat alam. Biasanya agregat buatan adalah agregat ringan. Contoh agregat buatan adalah : Klinker dan breeze yang berasal dari limbah pembangkit tenaga uap, agregat yang berasal dari tanah liat yang dibakar (leca = Lightweight Expanded Clay Agregate), cook breeze berasal dari limbah sisa pembakaran arang, hydite berasal dari tanah liat (shale) yang dibakar pada tungku putar, lelite terbuat dari batu metamorphore atau shale yang mengandung karbon, kemudian dipecah dan dibakar pada tungku vertical pada suhu tinggi. Berdasarkan berat jenisnya, agregat digolongkan menjadi: a. Agregat berat: agregat yang mempunyai berat jenis lebih dari 2,8. Biasanya digunakan untuk beton yang terkena sinar radiasi sinar X. Contoh agregat berat: Magnetit, butiran besi b. Agregat Normal: agregat yang mempunyai berat jenis 2,50 – 2,70. Beton dengan agregat normal akan memiliki berat jenis sekitar 2,3 dengan kuat tekan 15 MPa – 40 MPa. Agregat normal terdiri dari: kerikil, pasir, batu pecah (berasal dari alam), klingker, terak dapur tinggi (agregat buatan). c. Agregat ringan: agregat yang mempunyai berat jenis kurang dari 2,0. Biasanya digunakan untuk membuat beton ringan. Terdiri dari: batu apung, asbes, berbagai serat alam (alam), terak dapur tinggi dg gelembung udara, perlit yang

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==