Amalia - Material Bangunan

35 b. Jika dipakai Magnesium Sulfat, bagian yang hancur mak 18 %. 5) Tidak bersifat reaktif alkali, jika di dalam beton dengan agregat ini menggunakan semen yang kadar alkali sebagi Na2O lebih besar dari 0,6 %. 6) Tidak boleh mengandung butiran panjang dan pipih lebih dari 20 % berat. 7) Kekerasan butir ditentukan dengan bejana Rudellof dan dengan bejana Los Angeles seperti pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Persyaratan Kekerasan Agregat Untuk Beton Kelas dan Mutu Beton Kekerasan dg bejana Rudellof, bg. Hancur menembus ayakan 2 mm, mak , % Kekerasan dg bejana geser Los Angeles, bag hancur menembus ayakan 1,7 mm, mak, % Fraksi Butir 1930 mm Fraksi Butir 9,519 mm Beton kelas I 22 - 30 24 - 32 40 - 50 Beton kelas II 14 - 22 16 - 24 27 - 40 Beton kelas III/beton pratekan kurang dari 14 kurang dari 16 kurang dari 27 Syarat Mutu Agregat Menurut ASTM C33-86 a. Agregat Halus 1) Kadar Lumpur atau bagaian butir lebih kecil dari 75 mikron (ayakan no 200), dalam % berat, mak: - Untuk beton yg mengalami abrasi: 3,0 - Untuk jenis beton lainnya: 5,0

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==