8 belakang dengan jarak, yaitu mengukur jarak ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui. Perhatikan gambar berikut: Prinsip Dasar Penentuan Posisi dengan GPS (sumber Abidin H.Z) Penentuan posisi dengan GPS dapat dikelompokkan atas beberapa metode diantaranya: ˆMetode absolut, ˆMetode relatif (diferensial). 1.5.1. Metode Absolut Penentuan posisi dengan GPS metode absolut adalah penentuan posisi yang hanya menggunakan 1 alat receiver GPS. Karakteristik penentuan posisi dengan cara absolut ini adalah sebagai berikut : • Posisi ditentukan dalam sistem WGS 84 (terhadap pusat bumi). • Prinsip penentuan posisi adalah perpotongan ke belakang dengan jarak ke beberapa satelit sekaligus. • Hanya memerlukan satu receiver GPS. • Titik yang ditentukan posisinya bisa diam (statik) atau bergerak (kinematik). • Ketelitian posisi berkisar antara 5 sampai dengan 10 meter. Aplikasi utama untuk keperluan navigasi, metode penentuan posisi absolut ini umumnya menggunakan data pseudorange dan metode ini tidak dimaksudkan untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut ketelitian posisi yang tinggi. 1.5.2. Metode Relatif (Diferensial) Metode relatif merupakan penentuan posisi relatif atau metode diferensial adalah menentukan posisi suatu titik relatif terhadap titik lain yang telah diketahui koordinatnya, pengukuran dilakukan secara bersamaan pada dua titik dalam selang waktu tertentu. Karakteristik umum dari metode penentuan posisi ini adalah sebagai berikut: • Memerlukan minimal 2 receiver, satu ditempatkan pada titik yang telah diketahui koordinatnya.
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==