86 menarik untuk dikunjungi. Hal ini yang dilaksanakan Museum Kalimantan Barat [73]. Dimana menggunakan Augmented Reality (AR) dapat berjalan dengan baik. AR pada museum ini dibangun berbasis mobile android dengan versi minimal andoid 4.0 (ice cream sandwich) dengan software Unity3D dan library Vuforia SDK. Aplikasi ini dapat menghasilkan informasi dari suatu objek penanda markerless koleksi museum yang terdeteksi berupa teks dan gambar atau video informasi. Sehingga teknologi AR tersebut mampu menggabungkan objek maya dalam dua dimensi (2D) atau tiga dimensi (3D) ke dalam sebuah lingkungan nyata seperti museum secara real time. Dengan demikian, koleksi yang dipamerkan dapat disampaikan secara lengkap. Mengingat selama ini wisatawan Museum Kalimantan Barat hanya memperoleh informasi sebatas melalui tulisan atau penjelasan yang diperoleh di sekitar objek seperti papan informasi, pemandu museum, buku, dan selebaran (brosur). Cara kerja aplikasi AR ini adalah wisatawan hanya perlu mengarahkan kamera yang ada pada perangkat mobile berbasis android ke objek penanda markerless. Secara otomatis akan menampilkan informasi berupa gambar dan teks atau video dari objek koleksi museum berupa koleksi uang kertas kuno rupiah dan koleksi miniatur bangunan Istana/Keraton yang terdeteksi. Tentu saja ini layak untuk diimplementasikan supaya memberikan kemudahan bagi wisatawan dalam memperoleh informasi. Ragam potensi yang terdapat di DKI Jakarta, khususnya museum yang menyimpan sejarah perlu dievaluasi untuk mencakup segala kebutuhan informasi masyarakat. Dalam hal ini adalah
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==