94 sosial dan melestarikan ekosistem. Antara lain peluang kerja sebagai perajin bambu, pemandu wisata, perajin kue dan makanan, serta penyewaan homestay. Selain itu tumbuh peluang usaha lain seperti perajin loloh cemcem dan usaha laundry, adanya nilai ekonomis dari potensi lokal (kerajinan bambu berupa miniatur bangunan khas Desa Penglipuran, kue klepon dari ubi rambat, loloh cemcem, dan loloh bunga “teleng”), serta membangkitkan kesadaran masyarakat akan kekayaan budaya lokal untuk dapat bersama-sama dilestarikan dan dikembangkan. CBT yang memiliki pengaruh langsung kepada STD dijalankan dengan konsep mengedepankan partisipasi aktif masyarakat untuk memberikan kesejahteraan bagi mereka dengan tetap menjaga kualitas lingkungan, serta melindungi kehidupan sosial dan budaya. Dengan demikian, implementasi yang ada mampu mendukung akan tercapainya tiga pilar berkelanjutan (the three pillars of sustainability), yaitu keberlanjutan di bidang ekonomi, sosialbudaya, dan lingkungan. Masyarakat tradisional seperti mereka yang tinggal di Penglipuran meyakini ruang mengandung nilai religius magis, sehingga harus dijaga dan dilestarikan untuk memelihara keseimbangan antara manusia dengan ekosistem lain [83]. Untuk itu, dalam proses penataan ruang, tidak terbatas pada proses perencanaan saja tetapi juga meliputi aspek pemanfaatan yang merupakan wujud operasional rencana tata ruang serta proses pengendalian pemanfaatan ruang. Misal adanya ruang yang dikeramatkan, hutan yang dikeramatkan, lahan yang tidak boleh
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==