129 destinasi di daerah dan di pusat, (2) sinkronisasi program dan kegiatan lintas sektor pembanguan destinasi prioritas, (3) komitmen dan kesepakatan pembangunan destinasi prioritas, dan (4) kesepakatan aksi pembanguan destinasi Tanjung Kelayang. Tidak tertinggal pula 3A (Amenitas, Aksesibilitas, Atraksi), Pemasaran/Promosi (Branding, Advertising, Selling), dan SDM/industri. Namun, yang harus diingat bukan hanya meningkatkan PDB, devisa, dan membuka lapangan kerja. Pengembangan KEK juga harus mementingkan tatanan sosial budaya dan lingkungan alam sekitar. Terkait konsep ABCGM menjadi penting bagi keberlangsungan destinasi wisata, khususnya KEK yang biasa disebut dengan pentahelik. Misalnya saat mengembangkan potensi pariwisata di Jawa Timur untuk meningkatkan perekonomian lokal. Salah satunya dengan penyelenggaraan event. Karena memiliki beberapa manfaat seperti ekonomi, citra naik, dan pemanfaatan alat pemasaran [119]. Selaku regulator, pegembangan pariwisata yang dilakukan pemerintah sangat krusial. Memberikan kemudahankemudahan dalam melalui kebijakan dapat mendukung semua stakeholder untuk ikut berpartisipasi. Selain juga memberi insentif atau keringanan pajak, terutama beberapa sektor yang sedang mengalami perekonomian lesu. Seperti yang dialami hotel, restoran, dan event pariwisata di masa pandemi Covid-19. Diakui atau tidak, industri pariwisata yang diharapkan menjadi salah satu penghasil devisa terbesar, justru sering kurang optimal dalam menggerakkan sektor perekonomian di tanah air dan daerah. Salah
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==