133 pelaksanaannya tetap mengedepankan pariwisata yang berkelanjutan supaya tetap terjaga dengan baik. Mereka yang bergerak di bidang tersebut ada yang tergabung dalam PHRI, ASITA, PUTRI, dan yang lain. Ketika pihak akademisi menghadapi masyarakat lokal yang belum terbuka wawasan akan pentingnya potensi pariwisata, pebisnis dapat ikut berperan aktif. Seperti hal nya yang dilakukan pihak Bank Lampung untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan Wisata Talang Indah melalui pemberian bantuan Corporate Social Responsibility (CSR). Kegunaan dana tersebut tidak lain untuk membangun infrastruktur berupa pagar tembok di pintu masuk Wisata Talang Indah. Stakeholder lain yang turut berperan adalah CV. Syam yang mensponsori kebersihan di Wisata Talang Indah dengan membuat slogan tentang menjaga kebersihan dan menjaga alam. Pihak distro Serupadia juga ikut mempromosikan Wisata Talang Indah dengan membuat kaos bertemakan wisata [124]. Sementara komunitas pariwisata, datang dari masyarakat lokal yang menyediakan lahan untuk pembangunan wahana dan fasilitas Wisata Talang Indah, meliputi pembukaan usaha berdagang makanan sampai pakaian. Sehingga komunitas ini adalah masyarakat Desa Fajaresuk yang bertindak sebagai pengelola Wisata Talang Indah dan tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Fajaresuk dan Karang Taruna Desa Fajaresuk. Kelompok ini berperan mempengaruhi berbagai peraturan implementasi, seperti pedoman atau regulasi yang menciptakan peluang tindakan kelompok agar memperoleh keuntungan. Antara
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==