153 dan panorama yang indah. Selain perbaikan dan peningkatan sarana prasarana, juga semestinya melibatkan partisipasi masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan membuat tempat pelatihan berupa training center. Karena ini akan memberikan pendidikan dan pemahaman kepada masyarakat setempat di bidang keterampilan dan keprofesian. Tentu saja ke depan dapat membentuk kawasan Tanjung Lesung dengan tenaga kerja yang profesional dan kompeten, baik bidang pariwisata maupun bisnis [147]. Konsep ini sejalan dengan temuan lain yang mengkaji pengembangan pariwisata Tanjung Lesung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penyelenggaraan kepariwisataan tidak sepenuhnya berdampak bagi masyarakat setempat, namun wilayah dengan lokasi jauh justru menerima dampak secara ekonomi yang lebih besar daripada wilayah setempat yang berada di kawasan pariwisata. Untuk itu kasus di Tanjung Lesung ini, pemerintah harus menyiapkan perangkat infrastruktur yang ditindaklanjuti agar memudahkan akses wisatawan. Ketika ada dana Corporate Social Responsibility (CSR) dapat diprioritaskan untuk masyarakat terutama mendorong optimalisasi hasil kerajinan dan program pemberdayaan masyarakat sekitar [148]. Masyarakat pada akhirnya memiliki persepsi sendiri terkait pembangunan infrastruktur yang ada di Tanjung Lesung. Tentu saja tanggapan masyarakat ini termasuk partisipasi dalam proses perencanaan pembangunan infrastruktur perlu dipertimbangkan pemerintah karena dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==