162 didik dalam mempelajari sejarah, yaitu objek tiga dimensi (3D) dengan teknologi Augmented Reality (AR) yang dapat menggabungkan dunia maya dengan dunia nyata dalam satu waktu. Dengan demikian, peserta didik dapat mudah dalam memahami materi terkait sejarah peninggalan-peninggalan baik berupa bangunan suci seperti candi termasuk Kerajaan Singhasari yang berkuasa pada abad ke-13. Candi-candi peninggalan Kerajaan Singhasari umumnya tempat pendharmaan seorang raja, seperti Candi Kidal sebagai bangunan tempat pendharmaan bagi Raja Anusapati atau Candi Jago bagi Raja Wiṣṇuwardhana yang tidak jauh dari lokasi SMKN 11 [158]. Seperti diketahui, komunikasi yang dijalin dalam lingkungan keluarga Kerajaan Singhasari selama ini tertuju hanya pada salah satu aktor yang membawa atribut sendiri, yakni Ken Arok. Sosok Ken Arok sebagai tokoh penting dalam perkembangan Kerajaan Singhasari. Padahal terdapat aktor-aktor lain yang memiliki pengaruh dalam jaringan komunikasi keluarga Kerajaan Singhasari dengan posisinya sebagai aktor-aktor di level sentralitas. Maksud ari posisi sentralitas ini adalah aktor yang sangat berpengaruh terhadap jaringan komunikasi keluarga kerajaan Singhasari. Aktor tersebut tidak dipengaruhi karena latar belakang sebagai raja, melainkan bagaimana aktor dalam menyalurkan informasi kepada aktor lainnya. Sehingga walau para raja di masa silam selalu menggunakan garis keturuan sebagai alat untuk menunjukkan kemajuan dan wilayah kekuasaan, namun hal itu ternyata tidak berlaku dengan Kerajaan Singhasari. Sebelum menjadi kerajaan,
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==