168 terdapat pengembangan desa wisata berbasis kemitraan antara masyarakat setempat dengan pemerintah desa, pemerintah kabupaten, dan pengusaha pariwisata. Konsep tersebut dilakukan oleh Desa Koloray, Kabupaten Pulau Morotai dengan memperhatikan kajian teknis tataguna ruang dan tata bangunan, pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur pariwisata yang telah ada, dan mengembangkan kemitraan dalam usaha pariwisata secara berkelanjutan. Tata kelola yang disepakati masih mengacu pada model DMO (tata kelola pariwisata) Kemenparekraf. Potensi unggulan yang dihasilkan seperti flora (cemara laut, kelapa, pandan laut, dan bunga pekarangan), fauna (elang bondol, baikoleke, terumbu karang, kelompok ikan karang, kelompok ikan pelagis, dan ikan teri), keindahan alam (dermaga pulau, pasir putih, dan taman laut), gejala alam (sunrise, sunset, air laut pasang dan surut), dan material heritage (sumur Amerika, bangkai pesawat bawah laut, salawaku, dan parang). Selain juga terdapat potensi unggulan di bidang seni, yaitu seni musik (rebana, musik cakalele, dan musik tide-tide), seni tari (tari cakalele, tari soyasoya, dan pesta ronggeng), permainan tradisional (goro, kelereng, karambol, dan cenge-cenge), wisata kuliner (popeda, popaco, kering kayu, gohu ikan, sayur garu, halua, gohoru maburuhu, dan waji), wisata spiritual (masjid dan jere), serta souvenir (anyaman, ikan garam, abon ikan, dan dodol rumput laut). Dari sinilah potensi wisata unggulan yang harus dikembangkan adalah wisata bahari, utamanya olah raga air
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==