Firman Syah - Mengenal Ragam Potensi Pariwisata

169 seperti swimming, snorkling, diving, dan fishing. Sebagian besar masyarakat desa pun menerima pengembangan desa wisata dengan menunjuk 12 rumah sebagai homestay; adanya usaha kerajinan anyaman daun pandan laut, serta toko souvenir yang menjual anyaman dan ikan garam. Untuk usaha kuliner masih ditangani tuan rumah masing-masing dan Ibu PKK. Beberapa pengembangan usaha yang dapat dikembangkan adalah penyewaan ban karet renang, penyewaan alat (snorkling, diving, dan fishing), jasa guide untuk spot wisata bahari, membuka warung apung, serta jasa laundry pakaian. Perkembangan dan percepatan usaha pariwisata juga didukung melalui alokasi anggaran untuk belanja modal dalam bentuk BUMDes yang bergerak di sektor pariwisata hasil kerjasama Badan Pengelola Pariwisata Desa dengan sistem bagi hasil. Untuk infrastruktur pariwisata yang dikembangkan adalah gedung kantor badan pengelola wisata sekaligus gudang untuk penyimpanan alat dan pusat informasi; fasilitas wisata pantai seperti kursi dan meja pantai, tempat bilas, MCK, tempat sampah dan taman; fasilitas rekreasi seperti cottage, taman bermain anak, warung klontong, toko souvenir, balai serbaguna dan tempat sampah; dan infrastruktur sirkulasi aktifitas berjalan dan bersepeda keliling pulau. Pelayanan dasar yakni 4A dan aktifitas wisatawan (somethink to see, somethink to do, maupun somethink to buy) dan event pariwisata tahunan Festival Kolorai juga tetap dijalankan untuk memperkenalkan potensi wisata dan memobilisir wisatawan [167].

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==