Firman Syah - Mengenal Ragam Potensi Pariwisata

11 memadai. Ini pula yang belum terjadi pada kolam pemandian air panas di Desa Tanjung Hutan, Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Kolam tersebut memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara untuk merasakan suasana desa yang masih sangat alami. Termasuk juga aksesibilitas, keamanan, dan kenyamanan bagi wisatawan selama berada di destinasi wisata. Kolam seluas lebih kurang 20.000 KM2 dengan empat kolam berbeda ukuran dan suhu tersebut memiliki aksesibilitas dan fasilitas yang masih kurang memadai. Temuan ini juga dipertegas oleh [7], dimana pemandian air panas di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Baratini memiliki jarak yang cukup jauh antar satu wisata ke wisata lain, akomodasi yang kurang, jarang dilalui angkutan umum, dan kondisi jalan yang tidak sebaik jalan provinsi. Padahal tidak semua pemandian air panas tersebut murni dikelola pemerintah daerah, adapula yang dikelola swasta. Untuk itu, diakui atau tidak, destinasi pemandian air panas belum tentu memiliki perencanaan dalam pengelolaan dan pengembangan yang baik. Termasuk di bidang pemasaran dengan tujuan mengundang wisatawan datang. Seperti yang terjadi pada obyek wisata Kalianget di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Sebagai obyek wisata urutan ketiga dengan jumlah pengunjung terbanyak ini ternyata kurang familiar bagi wisatawan dari luar area Kabupaten Wonosobo. Dengan kalimat lain, wisatawan yang datang hanya berasal dari daerah sekitar kawasan obyek wisata saja [8].

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==