20 indah dan udara pegunungan yang sejuk. Dengan kalimat lain, pengembangan Gua Lawa tidak lepas dari peranan faktor-faktor geografis yang ada dan saling mempengaruhi satu sama lain. Seperti faktor alam (lokasi, kemiringan lereng, iklim, flora fauna, tanah, air, geologi dan geomorfologi) dan faktor pengembang (daya tarik, infrastruktur, fasilitas pelayanan, akomodasi, pengelolaan, permodalan, penduduk dan agen pengembang) yang memiliki hubungan timbal balik. Dari semua faktor tersebut, yang menjadi pendukung kehadiran Gua Lawa adalah lokasi, kondisi hidrologi, keadaan iklim, geologi, geomorfologi, dan keadaan penduduk (aktivitas penduduk). Sedangkan yang kurang mendukung dalam pengembangan Gua Lawa adalah kemiringan lereng, flora fauna, tanah dan tingkat pendidikan penduduk (Susanti, 2005). Maka, diperlukan usaha pemerintah dalam merencanakan pengembangan jangka pendek seperti pembuatan jalur lingkar (menghubungkan Gua Lawa dengan wisata alam yang lain) dan pengembangan jangka panjang (membuat paket perjalanan satu hari di Purbalinggga dengan nama ”One Day in Purbalingga”. Ternyata tidak semua gua berpotensi tinggi untuk dikembangkan sebagai wisata minat khusus. Di antara yang memiliki potensi wisata minat khusus adalah Gua Merah/Gua Ratu, Gua Tuka, dan Gua lawa. Sedangkan Gua Maria, Gua Masigitsela, Gua Tulang, Gua Wili, dan Gua Nagaraja dapat dikembangkan menjadi wisata yang bersifat mass tourism. Gua Maria dan Gua Masigitsela memiliki nilai budaya dan pengetahuan, sehingga digunakan sebagai kegiatan spiritual. Sementara Gua Merah/Gua
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==