57 Ini dapat dilihat dari jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan air bersih, dan jaringan komunikasi yang sudah tersedia walaupun masih perlu perbaikan. Untuk aksesbilitas belum cukup baik, karena moda angkutan umum untuk mobilisasi wisatawan masih minim. Maka, di antara model pengembangan wisata agro yang dapat dilaksanakan adalah [48]: 1. Pembuatan master plan kawasan wisata agro, yaitu membangun kawasan wisata agro berbasis pendidikan. 2. Mengundang para investor untuk meningkatkan pengadaan prasarana dan sarana, guna memenuhi kebutuhan wisata agro. 3. Meningkatan pemberdayaan masyarakat dan memberikan penyuluhan mengenai wisata agro kepada masyarakat. 4. Mengembangkan ekonomi masyarakat wisata agro yang dibina secara baik dengan memperhatikan dan mendasarkan kepada kemampuan masyarakat. 5. Menjaga dan melestarikan destinasi wisata, yaitu sosialisasi kepada masyarakat mengenai pelestarian lingkungan. Hal ini berbeda dengan kawasan Wisata Kusuma Agro di Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Wisata agro tersebut menjadi salah satu wisata alam berbasis agronomi dengan persiapan yang masih minim. Di antaranya fasilitas parkir, toilet, souvenir, dan tempat ibadah yang disediakan kurang memadai [49]. Tempat parkir perlu ditingkatkan mengingat jumlah kunjungan wisatawan sebagian besar dilakukan pada hari libur. Jumlah fasilitas toilet yang ada di area kebun maupun di rest area belum sesuai dengan jumlah pengunjung yang
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==