62 setempat dapat melaksanakan pembangunan sekaligus membangkitkan kegiatan sosial-ekonomi masyakat (kesadaran multikultural) yang perlu terus dipertahankan dan dikembangkan [53]. Ketika melaksanakan kegiatan promosi dan pemasaran, masyarakat lokal juga lebih mudah melakukan proses secara baik. Misalnya, Wisata Tirta Sinongko dengan daya tarik pemandian alam yang terletak di wilayah Ceper, Kabupaten Klaten. Sebagai aset penting di bidang pariwisata, pariwisata daerah tentu saja identik dengan budaya lokal yang mampu memberikan ciri khas bagi sebuah daerah. Dimana mereka mampu merefleksikan hasil cipta, karsa, dan karya atas budaya masyarakat yang berbeda dengan wilayah lain. BUMDes sebagai bagian dari pengelolaan Tirta Sinongko juga bertugas sebagai pelaksana operasional yang berasal dari warga masyarakat dan karang taruna (pemuda). PR dalam konteks promosi dan pemasaran wisata tirta tersebut memiliki fungsi manajemen yang direncanakan sekaligus berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta ataupun publik, terutama untuk memperoleh simpati dan dukungan dari wisatawan yang menaruh kepercayaan. Secara garis besar, pengelola Tirta Sinongko melaksanakan promosi melalui internet, promosi melalui event, dan penjualan melalui tiket. Bahkan lebih dari itu, kegiatan promosi dapat dilakukan secara lebih optimal dengan memanfaatkan strategi komunikasi pemasaran yang lebih luas dan sesuai dengan perkembangan dari Tirta Sinongko [54]. Perhatian yang besar di bidang promosi dan pemasaran juga sudah dilakukan PT Nusa Tongkaina Wisata Tirta (NTWT)
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==