180 bentuknya dengan mempertimbangkan: luas tidaknya ruangan, jenis acara yang akan diselenggarakan, jumlah orang yang hadir dalam acara tersebut, konsep acara yang disampaikan serta jumlah staf registrasi yang memberikan pelayanan pada waktu antrian terjadi. Selain itu layout juga akan memiliki hubungan dengan penataan tempat duduk bagi para peserta, undangan, pembicara, atau sponsor yang hadir dalam acara tersebut. Salah satu rujukan yang digunakan adalah UU dan Konvensi Wina mengenai keprotokolan negara untuk penyelenggaraan acara formal kenegaraan baik nasional maupun internasional. Salah di dalam penataan tempat duduk akan merugikan dan berdampak negative bagi penyelenggaraan acara tersebut. Oleh karena itu preseance harus diperhatikan berdasarkan fungsi, kepentingan dan kedudukan dari orang-orang yang hadir dalam acara penting tersebut. 7.5 Daftar Pustaka Abdullah, Iqbal Alan, 2009. Manajemen Konferensi dan Event, Gadjah Mada University Press, Yogjakarta. Allen, Johny, William O’Toole, Ian McDonnell and Robert Harris, 2002. Festival and Special Event Management 2nd Ed, John Willey & Sons, Australia. Fenich,GeorgeG, 2008. Meetings, Expositions, Events&Convention. An Introduction to the Industry, Pearson Prentice Hall, New Jersey. Gartrell, Richard, 1994. Destination Marketing For Convention and Visitor Bureau, Kendall/Hunt Publishing Company, Iowa. Nelson, Robert. R. 2004. Current Issues in Convention and Exhibition. Facility Development. The Haworth Hospitality Press, Bringhamton, NY.
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==