5 BAB II REGISTRASI 2.1 Pendahuluan Perkembangan industri MICE menjadi fenomena menarik hingga awal abad ke-21. Sejak fondasi industri MICE disamapikan di benua Eropa Barat dan Amerika pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 maka kebutuhan akan pertemuan atau meeting meningkat seiringdengan lahirnyaberbagai asosiasi danperusahaan-perusahaan. Saat ini semua bergerak semakin cepat tidak hanya terjadi di belahan Eropa dan Amerika saja akan tetapi sudah berdampak di Asia, sehingga penyelenggaraan pertemuan dan juga kegiatan lain dalam bidang MICE terlaksana dalam jumlah yang semakin meningkat. MICE telah dikenal sebagai salah satu sektor bisnis dalam industri pariwisata yang dalam perkembangannya tidak saja melibatkan sektor pariwisata saja akan tetapi juga sektor jasa transportasi, industri bisnis berskala besar maupu kecil (UKM) juga sektor ekonomi lainnya. Tidak heran kondisi ini memberikan juga dampak pada dunia pariwisata di Indonesia yang mana berita terkini adalah adanya perubahan nama dari kementrian pariwisata menjadi kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif (Pengumuman resufle kabinet Indonesia Bersatu, jilid -2, Oktober 2011). Hal lain yang muncul dari dampak konsep dan juga tujuan yang harus ditata kembali mengenai perencanaan serta pengelolaan dunia industri MICE di Indonesia mengingat industri pariwisata di Indonesia memberikan sumbangan devisa terbesar kedua setelah minyak. Seperti diketahui bahwa sektor MICE sedang menjadi prioritas bagi banyak negaran di dunia. Karakteristik segemen MICE yang sangat khusus dengan peluang pendapatan yang tinggi memberikan kontribusi yang sangat luar biasa tidak hanya berdampak pada ekonomi berskala makro
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==