9 b. Pertumbuhan perusahaan multinasional dan lembaga-lembaga pannational yang membutuhkan lebih banyak pertemuan yang sifatnya interdepartemental dan interregional; c. Perkembangan kebutuhan asosiasi, perusahaan-perusahaan, kelompok-kelompok profesional dan kelompok penekan (presure groups); d. Perubahan dalam teknik penjualan (sales) yang menggunakan event peluncuran (product launches) dan promosi penjualan (sales promotion); e. Meningkatnya kebutuhan akan pentingnya informasi dan metode yang selalu di-update dalam kaitanya dengan pelatihan manajemen (management training), keberlanjutan pengembangan profesionalitas dan kehadiran dalam pertemuan ad hoc maupun yang terjadwal (ad hoc or scheduled meetings); f. Kebutuhan akan spesialisasi subjek-sebuah konferensi memungkinkan seorang ahli untuk menyampaikan informasi kepada sejumlah besar orang; g. Permintaan akan asuransi kesehatan yang memperkenalkan pusat konferensi eksekutif dalam upaya kerja keras harus dimasukkan ke dalam paket yang terintegrasi. Lebih jauh dijelaskan bahwa kebijakan pemerintah dalam mendukung industri MICE di Indonesia adalah dengan menetapkan 10 kota utama dan 3 kota potensi tujuan MICE di Indonesia. Adapun ke-sepeluh kota utama tersebut adalah: Padang/Bukit Tinggi, Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Makasar dan Manado. Sedangkan tiga kota potensial adalah Palembang, Lombok dan Balikpapan. Pemerintah sangat mendukung tidak hanya kota-kota tersebut yang dijadikan kota utama dan potensi wisata, akan tetapi daerah lain pun diberikan kesempatan untuk
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==