Iis Mariam - Registrasi untuk MICE

11 Jika merunut pada tahun 1990-an sampai tahun 2000-an juga telah lahir pertemuan tingkat internasional yang dilakukan di Indonesia seperti Jakarta Informal Meeting, APEC, SEA Games dan kegiatan lainnya. Perkembangan industri konferensi dan event di Indonesia menjadi sangat terbuka peluangnya dengan lahirnya Kepmen Parpostel Nomor: 108/HM.703/MPPT-91 mengenai Usaha Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif dan Pameran dan SK Dirjen Pariwisata Nomor: Kep-06/U/IV/1992 sebagai tindak lanjut dari UU No. 9 Tahun 1990 mengenai Kepariwisataan yang antara lain menyebutkan bahwa penanganan wisata konvensi/konferensi hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang memiliki ijin khusus dalam menangani “Usaha JasaKonvensi, Perjalanan Insentif, danPameran”. Biro konvensi pertama yang lahir di Indonesia tahun 1993 adalah Biro Konvensi Jakarta, kemudian disusul INCCA tahun 1998. Pusat konvensi pertama berdiri di Jakarta dan Kemayoran tahun 1980-an yaitu Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), kemudian diikuti dengan berdirinya convention center di Bali, Bandung, Batam dan Medan. Kegiatan besar yang berlangsung di Indonesia baik yang menyangkut konferensi maupun event lainnya berkembang karena adanya dukungan yang berasal dari pemerintah, masyarakat dan industriMICE/dunia usaha sehingga ditetapkan adanya 10 destination atau tujuan wisata MICE di Indonesia, yaitu: Jakarta, Bali, Medan, Surabaya, Bandung, Yogjakarta, Padang, Batam, Manado dan Makasar (Abdullah, 2009). Dengan adanya UU No. 10 Tahun 2009 mengenai kepariwisataan diharapkan memberikan dukungan besar bagi kemajuan industri MICE terutama terhadap tiga pengembangan tujuan daerah wisata dan infrastruktur, pemasaran, pengembangan produk termasuk kelembagaan di tingkat pemerintahan, dunia usaha dan masyarakat. Registrasi yang dilakukan dimulai pada saat

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==