140 dengan scraft. 2) Sambungkan seluruh bagian peralatan dan pastikan bahwa semua sambungan sudah kuat. 3) Letakkan penetrometer yang telah dirakit tersebut diatas permukaan tanah sedemikian rupa sehingga berada dalam posisi vertical. 4) Baca posisi awal penunjukan mistar, ukur dalam satuan mm. Catat sebagai kedalaman penetrasi pada 0 (nol) tumbukan. 5) Angkat palu pemukul sampai menyentuh handle, lalu lepaskan sehingga menumbuk landasan penumbuknya. Tumbukan ini menyebabkan konus menembus tanah/lapisan sirtu di bawahnya. 6) Baca posisi penunjukkan mistar setelah terjadi penetrasi akibat tumbukan dan lakukan catat sebagai kedalaman penetrasi pada tumbukan ke 1 (satu). Selanjutnya ulangi step 5) secara berlanjut dan lakukan kembali pencatatan baik besarnya penetrasi maupun jumlah tumbukan. Dalam melakukan pencatatan besarnya penetrasi dan jumlah tumbukan perlu diperhatikan hal hal berikut: • Apabila bahan atau tanah dasar cukup keras, pencatatan kedalaman penetrasi pada setiap 10 pukulan. • Untuk bahan berbutir, pencatatan kedalaman penetrasi setiap 5 sampai 10 pukulan • Untuk tanah yang tidak keras, pecatatan penetrasi setiap 1-2 pukulan • Apabila kecepatan penetrasi kurang dari 0,5 mm/pukulan,
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==