Imam Hariadi Sasongko - Mekanika Tanah 1

14 sangat mempengaruhi karakteristik dan kemampuan tanah dalam menerima beban, mengalirkan air, distribusi, penurunan, dan kemampupadatannya. Pada pelapukan kimia, batuan dasar bersentunhan dengan material-material penggerus batuan tersebut seperti asam sulfat alami sehingga batuan tersebut lapuk dan berubah menjadi fraksi yang lebih kecil, demikian seterusnya sehingga menjadi tanah. Sedangkan dalam proses pelapukan secara biologis, tumbuhan yang hidup pada batuan dapat menyebabkan batuan tersebut mengalami pelapukan dan pada akhirnya membuat batuan tersebut menjadi tanah. Tanah yang melapuk karena proses mekanis, biologi dan kimia pada umumnya mempunyai ukuran butir yang sangat bervariasi karena proses tersebut berjalan secara terus menerus. Sedangkan tanah yang mengalami proses transportasi biasanya mempunyai butir yang lebih seragam. Dalam Mekanika Tanah, tanah dinamakan sesuai dengan ukuran butir yang paling dominan. Secara umum tanah merupakan campuran beberapa partikel yang terdiri dari salah satu atau seluruh jenis partikel berikut: • Berangkal (boulder), merupakan potongan-potongan besar yang memiliki ukuran antara 250 – 300 mm. • Kerakal (cobbles), fragmen tanah dengan ukuran butiran antara 150 – 250 mm. • Kerikil (gravel), merupakan partikel tanah yang memiliki ukuran antara 5 – 150 mm. • Pasir (sand), partikel tanah dengan ukuran butiran antara 0,074

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==