Imam Hariadi Sasongko - Mekanika Tanah 1

44 paling kecil berada di bawah disusun sedemikian sehingga semakin ke atas besarnya lubang saringan akan semakin besar. Bagian paling bawah adalah saringan buntu (pan). Masing-masing saringan tersebut ditimbang untuk diketahui beratnya, kemudian tanah kering oven yang telah diketahui beratnya dimasukkan ke dalam saringan yang paling atas dan ditutup. Setelah digetarkan beberapa saat, tanah akan turun dan tertahan pada saringan sesuai dengan diameter butir tersebut. Masing-masing saringan dengan tanah yang tertahan kemudian ditimbang dan berat tanah tertahan dicatat. Beratnya butir tanah yang tertahan kemudian diakumulasi dan dibuatkan grafik kurva ukuran butir untuk mengetahui bagian butir yang mendominasi ukuran tersebut. Untuk selanjutnya cara pengujian akan disampaikan di bawah ini. 3.2. Uji Analisis Ayak SNI 1968-1990-F Pendahuluan Partikel-partikel pembentuk tanah pada dasarnya mempunyai ukuran dan bentuk yang beraneka ragam, baik pada tanah kohesif maupun tanah non-kohesif. Sifat tanah secara umum banyak ditentukan oleh ukuran butir dan distribusinya. Analisa ukuran butir dipakai sebagai acuan untuk melakukan klasifikasi tanah. Di dalam prakteknya, analisis ukuran butir ini dilakukan dengan dua cara: • Uji analisis ayak (sieve analysis) dilakukan untuk tanah yang dominan berbutir kasar (pasir, kerikil). • Uji analisis hidrometer (hydrometer analysis) dilakukan untuk

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==