98 digunakan fungsional karena berfungsi menyampaikan pesan dari teks sumber ke teks sasaran. Berikut dipaparkan beberapa teori tentang pendekatan fungsional penerjemahan. 7.1 Teori Skopos Kata ‘skopos’ yang berasal dari Yunani memiliki arti ‘tujuan’. Teori ‘skopos’ diperkenalkan dalam penerjemahan pada tahun 1970an oleh Hans J. Vermeer (1930-2010). ‘skopos’ menjaditerminology teknis untuk tujuan penerjemahan dan kegiatan penerjemahan. ‘Skopos’ dikemukakan oleh Reiss dan Vermeer dalam buku ’Grundlegung einer allgemeinen Translationstheorie’ tahun 1984, yang diterjemahkan ke dalam buku ‘Towards a General Theory of Translational Action’ tahun 2013. Teori skopos ditujukan pada penerjemahan semua jenis teks. Sesuai dengan makna yang dikandungnya, yaitu tujuan, skopos teori ini menekankan pada strategi penerjemahan yang mempertimbangkan tujuan penerjemahan. Secara gambling, dalam pendekatan skopos ini, penerjemah harus memahami maksud suatu teks diterjemahkan, mengapa penerjemah dimintauntuk menerjemahkan. Penekanan dalam pendekatan skopos adalah pembaca sebagai endusers terjemahan. Oleh karena itu seorang penerjemah harus sangat memahami konisi tentang lingkungan end-users tersebut. Faktorfaktor yang berkaitan dengan end-users harus dipertimbangkan dalam menerjemahkan. Faktor budaya pembaca merupakan salah
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==