Ina Sukaesih - Langkah Praktis Menerjemahkan

101 7.2. Teori Relevansi 7.2.1 Relevance and meaning (Sperber, 2012) Prinsip relevansi adalah bahwa ungkapan yang disampaikan seseorang dapat dipahami oleh pendengar dengan tepat. Ketepatan interpretasi pendengar terhadap ungkapan pembicara tidak hanya dilihat dari makna secara eksplisit, tetapi harus dari makna implisit yang terkandung di dalam ungkapan kebahasaan yang eksplisit. Berikut mari kita contoh interpretasi pendengar terhadap ungkapan pembicara.1). Employee: ‘It’s Maghrib already.’ (Adzan terdengar) Manager: ‘I see.’ Maghrib menunjukkan bahwa hari sudah hampir malam. Dalam konteks Indonesia, karyawanbekerja dari pukul 08.00 pagi, sampai pukul 04.00 sore. Ketika karyawan bekerja lembur, mungkin waktu bekerja bisa sampai sore. Dilihat dari ungkapan ‘It’s Maghrib already.’ Apakah ungkapan itu hanya sekedar memberi tahu bahwa sudah waktu shalat maghrib? Hal initergantung konteks. Ketika ungkapan tersebut digunakan oleh seorang karyawan, yang telah bekerja dari pukul 08.00 pagi, dan sampai waktu maghrib masih belum menyelesaikan seluruhdokumen pekerjaannya, tentu masih perlu dipertanyakan. Interpretasi pendengar terhadap ungkapan bisa beragam: pertama, bahwa si karyawan memberi tahu bahwa sudah waktunya shalat maghrib; kedua, karyawan mengajak manajer untuk shalatmaghrib; ketiga, karyawan ingin memberi tahu bahwa hari sudah sore, sudah

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==