2 by way of semantic structure”. Menurut Larson penerjemahan adalah transfer makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Lebih lanjut diterangkan proses transfer dilakukan pada bentuk dan struktur semantiknya. Sejalan dengan Larson, Newmark (1988 : 5) mendefinisikan penerjemahan sebagai “…renderring meaning of a text into another language in the way that author intended the text.” Definisi tersebut mengandung arti bahwa penerjemahan merupakan sebuah proses mengalihkan makna sebuah teks ke bahasa lain sesuai dengan maksud penulis teks tersebut. Kemudian pendapat ini juga dilengkapi oleh Bell (1991: 6). Bell mendefinisikan penerjemahan sebagai “the replacement of representation of a text in one language by representation of an equivalent text in second language”. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa penerjemahan sebagai representasi dari suatu teks (BSu) ke dalam teks yang lain (BSa) dengan memperhatikan kesepadanan makna yang dihasilkan pada teks terjemahannya. Definisi yang juga hampir sama dengan para pakar di atas dijelaskan oleh Catford (1969: 20) yang menyatakan bahwa “translation is the replacement of textual material in one language (SL) by equivalance textual material in another language (TL”). Menurut Catford, terjemahan adalah penggantian materi tekstual dalam suatu bahasa (bahasa sumber)dengan padanan materi tekstual dalam bahasa lain (bahasa sasaran). Pendapat ini tidak jauhberbeda dengan pendapat pakar sebelumnya, yaitu penerjemahan mengacu pada pengalihan atau pergantian teks dari satu bahasa ke dalam
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==