Ina Sukaesih - Langkah Praktis Menerjemahkan

8 men ......... diterjemahkan menjadi the usual day’s wage Sumber diolah : Hatim & Mason 1990. Ketiga hasil terjemahan di atas memiliki orientasi dan strategi yang berbeda, persoalan nilai tukar (currency) tidak bisa diterjemahkan dengan mudah ke dalam Bsa, sebab nilai tukarantar negara memiliki value yang berbeda. Pada hasil terjemahan ke tiga, penerjemah tidak menggunakan jenis nilai tukar baik pada Bsu maupun Bsa, tetapi diterjemahkan menjadi “The usual day’s wage”. Dengan demikian dapat diidentifikasi bahwa penerjemah lebih menekankan pada sisi pembaca (reader). Sebagian definisi penerjemahan lebih menekankan pada aspek “tujuan” penerjemahan, sementara yang lain lebih mempertimbangkan aspek “kepentingan” pembaca Bsa serta memperhitungkan budaya pembaca dalam memahami makna dan tidak memaksakan pola kultural Bsu untuk mengerti pesan pada teks Bsu. Pendapat ini dikemukan oleh Nida sepertiyang dikutip oleh Nord (1997 : 5) sebagai berikut : “A translation of dynamic equivalence aims at complete naturalness of expression, and triesto relate the receptor to modes of behaviour relevant within the context of his own culture, itdoes not insist that he understand the cultural patterns of the sourcelanguage context in order to comprehend the message”.

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==