Ina Sukaesih - Langkah Praktis Menerjemahkan

11 dalam tiga aspek, yaitu “isi konseptual,bentuk linguistik dan fungsi komunikasi” dalam Bsu. Reiss memberi nama pendekatan ini dengan sebutan “Integral Communicative Performance” Lebih tegas pakar penerjemahan lain; Hans J. Vermeer (1987) dalam Nord (1997:10)menyatakan bahwa dengan ilmu linguistik saja, tidak akan bisa membantu seorang penerjemah. Alasannya adalah menerjemahkan bukan hanya sekedar proses linguistik dan linguistik belum mampu menjawab permasalahan penerjemahan. Vermeer juga menjelaskan bahwa : “One of the most important factors determining the purpose of a translation is the addressee who is the intended receiver or audience of the target text with their culture, specific world, knowledge, their expectation and their communicative needs (Nord 1997:12).Menurut Vermeer tujuan yang terpenting dalam terjemahan adalah si “pembaca” yang tentusaja harus dipertimbangkan persoalan budaya, lingkungan, pengetahuan, ekspektasi dan kebutuhan komunikasi si pembaca. 1.3 Model Komunikasi Dalam Teknik Pemindahan Makna Jika dicermati tahapan proses penerjemahansama dengan tahapan proses komunikasi. Sebagai proses komunikasi, penerjemahan mempunyai tujuan komunikatif, yang ditetapkan oleh penulis teks bahasa sumber sebagai komunikator, penerjemah adalah mediatornya, dan pembaca teks bahasa sasaran sebagai penerima informasi adalah receiver/adressee. Penetapan tujuan komunikatif sangat dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya serta ideologi penulis teks Bsu, penerjemah, dan pembaca teksBsa .

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==