26 penerjemah estetikpuitik harus mampu mengungkapkan kembali aspek- aspek tadi dari Tsu ke dalam Tsa. Jenis penerjemahan ini dapat kita temui pada terjemahan karyakarya sastra. Seorang penerjemah karya sastra harus berusaha tidakhanya mempertahankan isi tetapi juga aspek-aspek keindahannya. Itulah sebabnya penerjemahan estetik-puitik disebut juga penerjemahan sastra, misalnya penerjemahan puisi, prosa dan drama yang sangat menekankan konotasi emosi dan gaya bahasa. Berikut ini adalah contoh penerjemahan estetikpuitik dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris: 13 Tsu : Di luar salju terus. Hampir pagi. Tubuhmu terbit dari berahi. Angin menembus.Hilang lagi. Nafasmu membayang dalam dingin. Mencari. (Bagian dari sajak Gunawan Muhamad, berjudul Ranjang Pengantin Kopenhagen dalam Machali (2000:80)). Tsa : Outside snow falls. Almost morning. Your body shaped in sensual feeling. Thewind pierces. And is clearing. Your breath a shadow in the cold. Searching. (Terjemahan Harry Aveling dalam Machali, 2000, 81). Jika kita analisis, penerjemahan di atas sangat memperhatikan keindahan bahasa. Penerjemah berusaha mempertahankan rima Tsu yang memiliki rima a-a-a-a dengan bunyi [ɪ] ke dalam Tsa yang memiliki rima aa-a-a dengan bunyi [ŋ]. Aspek perasaandan emosi pun tampak dalam pilihan kata yang memiliki padanan serasi antara Tsu dan Tsa, misalnya frase ‘berahi‘ diterjemahkan sensual feeling
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==