Ina Sukaesih - Langkah Praktis Menerjemahkan

28 5. Penerjemahan Linguistik Nababan (2003) berpendapat bahwa penerjemahan linguistik adalah penerjemahan yang hanya berisi informasi linguistik yang implisit dalam Bsu yang dijadikan eksplisit dalam Bsa (p. 37). Hal ini terjadi karena sebuah kalimat misalnya, berbentuk kalimat taksa (ambiguous sentence) yang memiliki struktur lahir (surface structure) yang sama namun struktur batinnya (deep structure) berbeda. Sebelum diterjemahkan, kalimat tersebut harus ditransformasi balik atau dianalisis komponennya terlebih dahulu, sehingga kalimat tersebut dapat dipahami dengan baik. Berikut adalah contoh dua kalimat taksa yang memiliki struktur lahir yang sama tetapi mempunyai struktur batin yang berbeda. Dalam bentuk struktur lahir kedua kalimat tersebut adalah: 1. John is willing to help. 2. John is difficult to help. Jika dilihat secara sekilas, John pada kedua kalimat tampak seperti memiliki perananyang sama, padahal jika dianalisis secara linguistik John pada kalimat ke-1 adalah pelaku (doer) aktivitas untuk kata kerja to help, sedangkan John pada kalimat ke-2 adalah penderita (patient) untuk kata kerja to help, sehingga jika ditransformasi ke dalam struktur batin kedua kalimat tersebut menjadi: 1. John is willing to help someone. 2. John is difficult for someone to help.

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==