33 budaya itu meliputi antara lain istilah yang terkait dengan ekologi (lingkungan geografi), budaya material (artefak) termasuk makanan, budaya sosial (pekerjaan dan kesenangan), organisasi, kota, kebiasaan, prosedur konsep, dan bahasa tubuh (gesture). Aspek budaya karena kekhasannya tidak jarang menjadi sumber permasalah dalam penerjemahan. Seperti yang disebutkan oleh Newmark di atas, bahwa artefak yang ada pada suatu bahasa tidak selaluada pada bahasa lain sehingga penerjemah kesulitan dalam mengusahakan padanannya. Untuk mengatasi perbedaan tersebut penerjemah biasanya melakukan strategi tertentu yang terlihat pada teknik penerjemahannya. Misalnya teknik deskripsi dengan menambahkan informasi pada teks terjemahannya. Informasi yang tidak ada dalam teks Bsu bisa ditambahkan ke dalam teks Bsa agar pembaca lebih memahami maksud teks terjemahan. Tambahan ini menurut Newmark (1988:91) biasanya bersifat kultural (terkait perbedaan budaya Bsu dan budaya Bsa), teknis (yang terkait dengan topik bahasan teks),atau linguistik (untuk menjelaskan penggunaan kata yang tidak taat asas). Tambahan informasi ini bisa ditempatkan dalam teks (dengan meletakkannya dalam tanda kurung) atau di luar teks, misalnya dengan catatan kaki atau anotasi. Catatan kaki sering digunakan sebagai penjelasan tambahan untuk konsep-konsep khusus budaya serta untuk tujuan keterbacaan (Baker, 1992). Penambahan informasi juga diperlukan guna menghindari ketaksaan, untuk memperjelas sesuatu yang implisit, serta karena
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==