Ina Sukaesih - Langkah Praktis Menerjemahkan

46 3.3 Domestikasi dalam Penerjemahan Sebaliknya, ideologi domestikasi (pelokalan) berorientasi pada kaidah, normadan budaya bahasa sasaran. Zhao Ni (dalam Sukma, 2016:2) menyatakan: “Domestication refers to the targetculture-oriented translation in which unusualexpression to the target culture are exploited and turned into some familiar ones so asto made the translated text intellingible and easy for target readers”. Dalam kaitan itu, Yan Xiao-Jiang (2007) berpendapat bahwa penerjemah perlumengetahui mengapa suatu teks diterjemahkan dan apa fungsi dari teks terjemahan tersebut karena setiap teks yang dihasilkan pasti mempunyai tujuan tertentu dan teks tersebut harus bisa memenuhi tujuan tersebut. Penerapan ideologi domestikasi akan tampak pada penggunaan metode penerjemahan adaptasi, penerjemahan bebas, penerjemahan idiomatis dan/atau penerjemahan komunikatif. Sementara itu, dalam hal pemadanan, ideologi domestikasi sangat bertumpu pada pada pemadanan dinamis (dynamic equivalence). Domestikasi adalah ideologi penerjemahan yang berorientasi dengan Bahasa Sasaran. Menurut Venuti (1995:4): “…is trying to keep the reader still while leading the author to close to the reader”. (Venuti, 1995:4) Kutipan di atas mengatakan bahwa domestikasi mencoba untuk menjaga pembaca seiring penulis mendekatkan dirinya ke pembaca. Menurut ideologi ini, penerjemahan yang baik dan benar harus sesuai dengan selera dan harapan bahasa pembaca. Dalam

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==