47 penerjemahan dengan ideologi ini, penerjemah lebih leluasa dalam menerjemahkan terutama istilah yang belum ada padanan tepatnya dalam bahasa sasaran sehingga hasil terjemahannya terasa lebih mudah dan tidak asing oleh target pembaca. Dalam proses penerjemahan yang menganut ideologi domestikasi metode yang digunakan anatara lain adaptasi (adaptation), penerjemahan bebas (free translation), penerjemahan ideomatik (idiomatic translation), dan penerjemahan komunikatif (communicative translation). Penekanan pada ideologi domestikasi adalah bahwa penerjemahan harus mengutamakan kebutuhan pembaca karena bertolak dari definisi penerjemahan bahwa untuk menemukan padanan sedekat mungkin. Menurut Nida dan Taber (1974) penerjemahan sebaiknya mengutamakan keterbacaan teks untuk pembaca target. Penerjemahan yang dapat memenuhi selera dan harapan pembaca dianggap sebagai penerjemahan yang betul, berterima, dan baik sesuai dengan latar belakang budaya masyarakat sasaran dinamakan ideologi domestikasi (Hoed, 2006: 88).
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==