58 disulih menjadi kancil (Hartono, 2014, p. 22). Berikut adalah contoh lain dari metode saduran yang diambil dari sebuah bait lirik lagu karya The Beatles tahun 1968 yang berjudul Hey Jude yang disadur dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia (Baladewa, 2010). Tsu: Hey Jude, don‘t make it bad Take a sad song and make it better Rememberto let her into your heart Then you can start to make it better Tsa: Kasih, dimanakah Mengapa kau tinggalkan aku Ingatlahingatlah kaupadaku Janji setiamu tak kan kulupa. Pada contoh di atas, teks sumber diterjemahkan secara bebas sekali ke dalam teks sasaran. Ungkapan “Hey Jude” diterjemahkan menjadi “Kasih” tanpa memperhatikan struktur maupun tata bahasa, tetapi langsung fokus pada maknanya. Penerjemah dengan bebas sekali menerjemahkan maksud si penulis teks sumber dan dia mencari padanan bebas menurut penafsiran dia sendiri. Dalam hal ini terjadi transposisi dan modulasi yang sangat ekstrim. Kemudian, kalimat “don‘t make it bad” diterjemahkan menjadi kata tanya “dimanakah”. Ini benar-benar penerjemahan yang sangat bebas. Penerjemah tidak lagi memperhatikan struktur kalimat dan tata bahasa yang ada, yang penting maksudnya dapat ditransfer ke dalam bahasa sasaran dengan baik. 6. Metode Bebas (Free Translation) Metode penerjemahan bebas (free translation) merupakan penerjemahan yang lebih mengutamakan isi dari pada bentuk teks sumber (Newmark, 1988 dan Machali, 2009 dalam Hartono, 2014, p. 23). Hasil terjemahan dengan metode ini biasanya berbentuk
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==