60 asli. Maka seorang penerjemah yang baik akan mencoba menerjemahkan teks secara Idiomatis. Newmark (1988:47) menambahkan bahwa penerjemahan Idiomatis mereproduksi pesan dalam teks Bsa dengan ungkapan yang lebih alamiah dan akrab daripada teks Bsu). Choliludin (2006)memberi beberapa contoh terjemahan Idiomatis sebagai berikut: Tsu : Excuse me, Salina!Tsa : Permisi, Salina! Ungkapan excuse me diterjemahkan secara idiommenjadi “permisi‘. Ungkapan Tsu dan Tsa tersebut kedua-duanya adalah ungkapan idiomatis yang saling mengganti. Hasil terjemahan ini tampak lebih alamiah dan mudah dimengerti. Kata “Permisi” tampak seperti bukan terjemahan dari ungkapan excuse me. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan dalam budaya masyarakat pengguna bahasa sasaran (Bsa). 8. Metode Komunikatif (Communicative) Menurut Newmark (1988:47), penerjemahan komunikatif (communicative translation) berupaya untuk menerjemahkan makna kontekstual dalam teks Bsu, baik aspek kebahasaan maupun aspek isinya, agar dapat diterima dan dimengerti oleh pembaca bahasa sasaran (Bsa). Machali (2009:55) juga menjelaskan bahwa metode ini memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi, yaitu mimbar pembaca dan tujuan penerjemahan. Contoh dari metode penerjemahan ini adalah penerjemahan kata “spine” dalam frasa “thorns spines in old reef sediments”. Jika kata tersebut
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==