Ina Sukaesih - Langkah Praktis Menerjemahkan

67 5. Teknik penerjemahan bersifat fungsional Molina&Albir mengemukakan 18 jenis teknik penerjemahan yang merupakan hasil kajian komprehensif terhadap teori-teori penerjemahan terdahulu. Terdapat beberapa teknik penerjemahan yang lazim digunakan oleh penerjemah (Molina dan Albir: 2002) tentangklasifikasi prosedur penerjemahan dari Vinay dan Darbelnet: They defined seven basic procedures operating on three levels of style: lexis, distribution (morphology and syntax) and message. The procedures were classified as direct (or literal) or oblique, to coincide with their distinction between direct (or literal) and oblique translation. Teknik penerjemahan menyangkut tahapan berjenjang dari mulai leksis, distribusi yangmencakup morfologi dan sintaks serta pesan. Dikenal dua prosedur dalam teknik penerjemahan: Literal procedures dan Oblique procedures. Literal procedures digunakan ketika kedua bahasa memiliki kesepadanan kata, struktur, dan atau morfologi. Sementara itu, oblique procedures digunakan dalam kondisi ketika penerjemahan kata demi kata tidakdimungkinkan. 5.2 Jenis Teknik Penerjemahan Teknik yang digunakan penerjemah tidak selalu tunggal, akan tetapi bisa merupakan kombinasi diantaranya sesuai dengan kebutuhan pada saat proses penerjemahan. Teknik-teknik penerjemahan yang termasuk literal translation procedures itu, antara lain:

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==