75 kesepadanan pada tataran strukturkalimat, (4) Kesepadanan pada tataran teks mengeksplorasi antara keterkaitan makna dalam konteks, (5) Kesepadanan Pragmatik mengeksplorasi bagaimana teks digunakan dalam situasi komunikasi yang melibatkan unsur-unsur yang terkait dalam penerjemahan, seperti penulis, pembaca, konteks budaya kedua bahasa terkait. Selain Baker, Koller dalam Munday (2001: 47-48) menjelaskan lima tipe kesepadanan: (1) Denotative Equivalence yang berkaitan dengan kesepadanan unsur ekstralinguistik dalamteks, (2) Connotative Equivalence berkaitan dengan pilihan kata, khususnya antar kata yangmemiliki arti yang hampir sama. (3) Text-normative Equivalence berkaitan dengan tipe teks yang berbeda-beda dan memilikiciri yang berbeda pula. (4) Pragmatic Equivalence, atau communicative equivalence berorientasi pada pembacaproduk terjemahan. Hal ini sejalan dengan konsep Nida tentang ‘dynamic equivalence’. (5) Formal Equivalence berkaitan dengan bentuk dan estetika teks yang mencakup permainankata-kata dan aspek-aspek gaya masing-masing teks sumber. Sementara itu, Nida dalam Munday (2001: 41-42) membagi kesepadanan kedalam duatipe, yaitu: (1) Formal equivalence yang menekankan pada pesan, baik dalam bentuk dan isi, dan (2) dynamic
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==