113 Dengan menggunakan angket ternyata dapat diketahui bahwa kepercayaan diri siswa juga meningkat dari siklus I ke siklus II. Dengan melihat data angket diketahui rerata kepercayaan diri siklus I sebesar 77,35% dengan kategori baik dan sudah memenuhi indikator keberhasilan bahkan melebihi batas minimal indikator keberhasilan yaitu 75%. Kondisi awal ada beberapa pernyataan yang masih rendah yaitu siswa takut apabila dipercaya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, saat berdiskusi kelompok siswa berani untuk menyampaikan pendapatnya ketika mengalami kesulitan memahami materi, siswa memberanikan diri bertanya kepada guru. Setelah melakukan refleksi pada siklus I, kemudian dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Sedangkan pada siklus II rerata hasil presentase angket kepercayaan diri siswa mengalami peningkatan menjadi 77,75% dengan kategori baik. Hal ini dapat dilihat pada grafik peningkatan kepercayaan diri siswa dengan menggunakan angket sebagai berikut. 2. Keaktifan Pengukuran lembar observasi dilakukan pada pertemuan ke 1 dan 2 pada siklus I dan siklus II. Pengisian lembar observasi keakitfan siswa dilakukan secara langsung oleh dua observer. Hasil observasi pada siklus I menunjukan bahwa persentase 73,74%. Sedangkan pada siklus II keaktifan siswa yang diukur dengan lembar observasi mengalami peningkatan, yaitu dengan persentase 76,75%.
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==