15 i. Naturalization, j. Localization, dan k. Domestication. 3.3. Teknik Penerjemahan Teks Akademik Dalam menerjemahkan teks akademik, teknik yang digunakan bisa bervariasi sehingga teks yang dihasilkan akurat, berterima, dan terbaca. Van Doorslaer dalam Munday (2016) menjelaskan teknik/prosedur penerjemahan ke dalam banyak kategori, yaitu acculturation, adaptation, amplification, borrowing, calque, coinage, compensation, concision, condensation, denominalization, direct transfer, dilution, expansion, imitation, implicitation, interchange, interpretation, modulation, modification, paraphrase, recategorization, reformulation, addition, omission. Menurut Vinay dan Darbelnet (1995/2004: 128–37) dalam Munday (2016), terdapat dua strategi penerjemahan yaitu (i) direct translation dan (ii) oblique translation yang merujuk kepada penerjemahan literal dan bebas seperti yang dikelompokkan oleh Newmark (1988) yang terpusat BSu dan BSa. Dua strategi ini mencakup tujuh teknik/prosedur, tiga di antaranya merupakan direct translation. 1. Borrowing: teknik ini meminjam kata dari BSu ke dalam BSa seperti contohnya penggunaan kata internet, sushi, glasnost dan perestroika, aljabar (dari bahasa Arab aljabr yang dipinjam ke dalam bahasa Inggris algebra).
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==