Lidya Pawestri - Mahir Menerjemahkan Teks Akademik (Edisi Re

24 and his associates; Tjokroaminoto’s 1924 book, Islam and Socialism; and finally, Soekarno’s 1926 article, published as Nationalism, Islam and Marxism. This paper will conclude with a brief examination of Dutch reports and oral testimony regarding how Islam and Communism figured in the motivations of participants in the 1926-1927 Communist uprisings. Keywords: Islam, Socialism, Communism, Marxism, Tan Malaka, Haji Misbach Abstrak: Artikel ini membahas persinggungan Islam dan Komunisme di Hindia Belanda dari tahun 1915-1927, dengan mengkaji bagaimana Islam dan komunisme diletakkan dalam teori yang sepadan. Artikel ini menganalisis karakter wacana damai yang menghubungkan komunisme dan Islam dengan mengeksplorasi produk budaya cetak anti-kolonial yang melimpah pada periode tersebut. Artikel ini mengulas empat korpus: tulisan-tulisan Tan Malaka yang diterbitkan; kutipankutipan terpilih dari dua surat kabar yang disunting oleh Haji Misbach dan rekan-rekannya; Bukubuku Tjokroaminoto tahun 1924, Islam dan Sosialisme; dan terakhir, artikel Soekarno tahun 1926, yang diterbitkan sebagai Nasionalisme, Islam, dan Marxisme. Artikel ini akan diakhiri dengan pemeriksaan singkat atas laporan-laporan Belanda dan kesaksian lisan tentang bagaimana Islam dan Komunisme menggambarkan motivasi orang-orang yang terlibat dalam pemberontakan komunis tahun 1926-1927.

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==