Murie Dwiyaniti - Instrumentasi & Proses Kontrol

178 dapat dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan sinyal kontrol pneumatik atau listrik. Aktuator pneumatik umumnya dianggap sebagai perangkat penyimpanan energi. Aktuator pneumatik menggunakan udara yang menggerakkan posisi plug valve dari sepenuhnya terbuka ke posisi tertutup penuh. Sinyal input dari valve pneumatik memberikan informasi dari power yang diperlukan untuk mengatur pegas pada valve yang pada akhirnya mengendalikan seberapa besar valve dibuka/ditutup. Gaya pada pegas oleh sinyal pneumatik mengubah fungsi pegas dari yang semula menyimpan energi ke bentuk energi untuk membuka/menutup valve jika sinyal inputnya hilang. Keistimewaan dari desain ini adalah untuk mengamankan kondisi dalam kasus sinyal kontrol ke valve hilang. Aktuator valve telah dalam posisi fail to close atau membuka jika sinyal input hilang. Terdapat dua macam aktuator valve pneumatic (Gambar 8.2): [1] fail open actuator. Artinya aktuator akan membuka penuh jika sinyal input mengalami gangguan/hilang. [2] fail close actuator. Artinya actuator akan menutup penuh jika sinyal input mengalami gangguan/hilang. Aktuator juga dapat dianggap sebagai transduser yang mengubah sinyal listrik menjadi gerakan pneumatik atau mekanik. Umumnya, aktuator pneumatik menerima sinyal 3-15 psi yang menyebabkan diafragma untuk menghasilkan tenaga untuk menggerakkan plug valve.

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==