Murie Dwiyaniti - Instrumentasi & Proses Kontrol

190 2. Analog I/P Positioner ini melakukan hal yang sama dengan positioner pneumatik tetapi menggunakan arus listrik (4-20mA) bukan udara sebagai suplay input. 3. Digital Prinsip digital positioner hampir mirip dengan fungsi I/P, perbedaannya adalah konversi dari sinyal input menjadi data digital. Produk digital yang dihasilkan termasuk dalam tiga kategori berikut: a. Digitally non-communicating: di mana sinyal arus 4-20mA dikirimkan ke positioner yang menghasilkan output daya listrik dan kontrol. b. HART: hampir sama dengan digital non-communicating namun mampu untuk melakukan komunikasi digital dua arah melalui kabel yang sama yang digunakan untuk sinyal analog. c. Fieldbus: jenis ini menerima data berdasarkan sinyal digital dan posisi valve, fieldbus menggunakan sirkuit elektronik digital yang dikombinasikan dengan komponen mekanis. Positioner meningkatkan akurasi gerakan bukaan dan tutupan valve yang pada akhirnya meningkatkan stabilitas proses. Positioner hanya digunakan untuk mengontrol valve dengan ukuran lebih dari 2 inci dan diterapkan dalam tekanan operasi lebih dari 200 Psi. Positioner tersedia dalam 2 jenis: single acting

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==