Murie Dwiyaniti - Instrumentasi & Proses Kontrol

238 Tetapi ditinjau dari sisi pengontrolan temperatur fluida outlet itu sendiri, Gambar 9.12 masih bersifat open loop: jika terjadi gangguan yang berasal dari sumber lain (misal perubahan laju aliran fluida), maka operator harus menyeting ulang setpoint laju aliran steam tersebut secara manual. Agar sistem kontrol temperatur pada gambar 9.12 benarbenar bersifat loop tertutup, maka variabel utama yang dikontrol (dalam hal ini temperatur fluida outlet) juga perlu diumpanbalikan. Tetapi karena pada sistem hanya tersedia satu penggerak kontrol valve, maka output kontrol temperatur sekarang tidak dapat secara langsung memanipulasi kontrol valve, melainkan dijadikan setpoint bagi laju aliran steam (lihat gambar 9.13). Skema pada gambar 9.13 inilah yang dinamakan sebagai kontrol cascade. Dalam hal ini kontrol laju aliran steam bertindak sebagai loop pengontrolan sekunder, sedangkan kontrol temperatur bertindak sebagai loop pengontrolan primer (kontrol utama). Gambar 9.13. Skema kontrol Cascade pada Sistem Heat Exchange

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==