241 mengantisipasi pengaruh gangguan terhadap variabel proses yang dikontrol. Dalam hal ini kontroler akan mulai bekerja mengatasi gangguan, sebelum gangguan tersebut mempengaruhi output proses yang dikontrol. Misal pada sistem kontrol Heat Exchanger, skema kontrol feedforward-feedback dapat digunakan jika sumber gangguan utama bersalah dari fluktuasi temperatur fluida inlet. Pada kasus ini, sistem kontrol feedforward akan mulai bereaksi ketika terdeteksi adanya perubahan temperatur pada fluida input proses tersebut (bandingkan dengan cara kerja sistem kontrol feedback). Dalam bentuk diagram prosesnya, skema kontrol feedforward-feedback pada pengontrolan sistem Heat Exchanger akan nampak seperti pada Gambar 9.16 (dalam diagram tersebut, blok kontrol feedforward disimbolkan dengan lingkaran berlabel FF). Gambar 9.16. Skema kontrol Feedforward-feedback pada Sistem Heat Exchanger
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==