264 11.3 Philosopi Sistem Shutdown (ESD) Desain sistem (Emergency shutdown System) ESD biasanya berdasarkan Cause & Effect Chart, tabel dimana dijabarkan akibat yang ditimbulkan, misalkan dari api/kebakaran akan menyebabkan shutdown seluruh plant atau hanya satu sistem saja. Di dalam ESD, terdapat tingkatan-tingkatan ESD yang dapat menyebabkan efek mulai dari yang ringan sampai ke tingkat yang fatal. Sistem ESD biasanya didesain dengan fail safe. Maksudnya, ESD pada kondisi normal energized, sedangkan pada kondisi abnormal de-energized (SDV akan Fail Close, BDV akan Fail Open). Sebenarnya nama ESD secara internasional sudah diganti dengan Safety Instrumented System (SIS). Salah satu alasan mengapa ESD namanya diganti adalah karena banyak sekali akronim ESD yang pengertiannya lain. Salah satunya adalah Electrostatic Discharge (populer di kalangan orang elektrikal). Untuk menghilangkan kebingungan semacam inilah maka aplikasi sistem instrumentasi yang berkaitan dengan safety disebut Safety Instrumented System (SIS). Sebagai contoh jika ada masalah pemrosesan dari x'mast tree atau wellhead hingga stasiun pengumpul seperti pipa yang bocor, tekanan gas yang terlalu tinggi, level liquid yang terlalu rendah maka otomatis elemen dari ESD akan mematikan aliran proses tersebut agar tidak berbahaya. Di setiap instrumen pasti ada ESD sistem. ESD tersebut dibagi menjadi 3 bagian, ESD level 1, ESD level 2, dan ESD level 3 (Gambar 11.1).
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==