Murie Dwiyaniti - Instrumentasi & Proses Kontrol

317 membuat piston lebih kencang pada valve seat-nya. Semakin besar tekanan operasional yang terjadi, maka gaya pada seat semakin besar dan membuat valve semakin kencang (tighter). Pada set point-nya, pilot akan menventilasi tekanan pada sisi atas piston yang membuat piston tidak menekan seat dan fluida mengalir melewati valve utama. Setelah kondisi overpressure terlewati, pilot akan menutup vent dari sisi atas piston dan mengembalikan ke kondisi valve semula. 2.2 Diaphragm Type Sama dengan tipe piston hanya piston digantikan oleh diaphragm fleksibel dan disk. Diaphragm menyediakan fungsi unbalance dari piston. Disk, yang normalnya menutup inlet value, terintegrasi dengan diaphragm. Pilot external menservis hal yang sama dengan piston dengan memventilasi top diaphragm pada kondisi set pressure dan mengembalikan diaphragm pada kondisi normal. Selayaknya piston valve, gaya tekan seat bertambah secara proporsional seperti bertambahnya operating pressure karena perbedaan area yang terekspose pada diaphragm. Pilot valve yang mengoperasikan bagian valve utama dapat secara pop action' atau ' modulation action Pilot ini juga dapat bertipe 'non flowing' atau 'flowing' yang berarti fluida proses dapat melewati pilot valve dan sebaliknya. Pencegahan back flow diperlukan bila ada kemungkinan tekanan ada sisi outlet bertambah melewati tekanan inletnya pada perpipaan yang ada.

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==