mengembangkan teknologi yang sangat strategis dalam kehidupan manusia yaitu mesin cetak untuk menggandakan tulisan. Sejak itu pula terjadi perluasan dan demokratisasi pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Adanya penggandaan/pencetakan buku yang sifatnya masal, buku dan pengetahuan yang semula sifatnya terbatas pada kalangan tertentu, kemudian dapat dibaca olehmasyarakat luas. Judul buku yang diproduksi pun jumlahnya meningkat, bahkan di era media elektronik sekarang ini rata-rata produksi buku pertumbuhannya pertahun mengalami peningkatan, di Jerman sebagai salah satu negara pasar buku terbesar di dunia rata rata peningkatannya per tahun 80.000 judul, China dan Inggris mengalami peningkatan judul buku pada tahun 1997. (Kiphan, 2001) Perkembangan dan kemajuan teknologi yang amat pesat dibidang grafika sejak ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg sampai sekarang yang sudah digital printing pada hakekatnya adalah sama yaitu mengalihkan tinta dalam jumlah tertentu keatas bahan cetak. Keunggulan-keunggulan yang terjadi telah akan mempersingkat workflow dalam sistem produksi grafika dari bidang prepress, press dan post press. Untuk mendapatkan mutu cetak yang baik ada beberapa faktor yang menentukan antara lain tenaga yang mahir (operator), peralatan (mesin) sertabahan-bahanyangdigunakan terutama material cetak (kertas, karton, plastik, logam, gelas dan sebagainya) dan tinta cetak serta kondisi yang secara tidak langsung mempengaruhi hasil cetakan. Keempat faktor tersebut tidak dapat dipisahkan dan terkait sehingga apabila terjadi hasil cetakan yang kurang baik, kesalahan tidak dapat dilimpahkan kesalah satu faktor saja. Tetapi perlu diperhatikan bahwa produk grafika tidak pernah lepas dari bahan baku utama yaitu material cwtak dan tinta cetak. Material cetak adalah kebutuhan yang tidak mungkin dihilangkan dari industri grafika. Dalam industri percetakan material cetak dan tinta cetak merupakan bahan baku utama dan merupakan komoditi yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak jarang tinta cetak menjadi sasaran pertama jika suatu kesalahan terjadi dalam pencetakan. Tinta cetak merupakan bahan yang paling mudah untuk melakukan penyesuaian dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya apabila terjadi hal tersebut. Selain itu karena tintalah yang pertama kali tampak dalam suatu produk cetak. Tinta juga dituntut untuk selalu dapat mengantisipasi perkembangan yang terjadi pada
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==