20 Pelarut berfungsi: •• Untuk membasahi molekul bahan pewarna sehingga mudah didispersikan •• Untuk melarutkan bahan pewarna, resin dan bahan penolong •• Untuk mengatur viskositas tinta cetak •• Untuk membantu pengeringan tinta cetak Sifat pelarut yang banyak digunakan dalam pembuatan tinta cetak adalah: •• Mempunyai daya larut yang baik •• Mudah menguap •• Aman dan tidak beracun •• Dapat membasahi molekul bahan pewarna sehingga dapat didispersikan Solvent /pelarut yang bersifat polar akan melarutkan senyawa polar, sedangkan senyawa non polar akan larut dalam pelarut non polar juga. Pelarut polar seperti alkohol, eter, keton dan ester banyak digunakan untuk melarutkan resin yang polar juga seperti shellac dan celulosa ester, phenolic dan alkyd sedangkan pelarut non polar seperti pelarut hidrokarbon akan melarutkan resin non polar seperti resin phenolic dan maleics. Pada teknik cetak ofset dan letterpress, tinta cetak didistribusikan melalui serangkaian rol-rol sebelum sampai ke pelat cetak. Jika pelarut yang digunakan mudah sekali menguap maka solven akan berkurang dan mengakibatkan viskositas tinta menjadi bertambah. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya picking pada saat pencetakan. Tetapi jika pelarut yang digunakan tidak cukup mudah untuk menguap, maka akan menyebabkan masalah pengeringan tinta pada saat pencetakan apabila proses pengeringannya dengan sistem penguapan. 2.3.3.Additive (bahan Penolong) Suspensi bahan pewarna (pigmen) dalam vernis atau pelarut tidak selalu menghasilkan tinta cetak yang sesuai. Banyak material atau bahan lain yang harus ditambahkan sehingga menghasilkan tinta cetak yang sesuaian dengan kebutuhan pada saat pencetakan, ditambahkan untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu dari tinta
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==